Kamis, 28 Februari 2013

ARTI LIRIK LAGU PERCAYALAH - LAST CHILD

LIRIK LAGU PERCAYALAH - LAST CHILD

Ujian hidup yang selalu menerpamu
Kita mulai pada bait pertama. Subhanallah, Ya Allah sungguh Maha Besar Engkau berikanku ujian, dan sungguh ini tidak mungkin di luar kemampuanku.
Ya allah memanglah selalu beri ujian hidup, kawan…
Tapi ingatlah ini untuk kenaikan tingkat.. sebagaimana di sekolah kita

Yang berjuang untuk hidup yang hanya sementara
Selanjutnya, bait kedua ini. Banyak pelajaran yang aku ambil darinya. Hidup itu semuanya sementara. Sungguh sementara. Kalaupun selama ini kita berjuang maka perjuangan itu hanya sementara. Sekali lagi hanya sementara. Dunia hanya sementara. Oh, Allah… betapa aku suka terlena dan terlupa dengan duniaMu ini yang indah namun sementara. Ampunilah aku…

Rasa perihnya hujan di hatimu
Bait ketiga. Memanglah perih wahai Tuhanku Yang Maha Cinta. Ketika fitrah rasa itu Kau kasihkan kepada kami. Sungguh, jika ini perih maka aku katakana perih pula. Hujan ini gerimis, barusan saja. Sekali lagi perih.
Yang diberikan oleh rasa yang hanya sementara
Kita hidup di dunia yang penuh tanda tanya
Selanjutnya, betapa bait ini mengungkapkan rasa yang sekarang ada. Penuh tanda tanya Tuhan… Bukan hanya sekedar seperti bait lagunya Ayu Ting-ting itu. Dimana, Kemana, ataupun Siapa? Lebih dari itu Allah Tuhanku Yang Maha Bijaksana, bahwasannya terkadang aku bertanya-tanya mengapa begini, kenapa harus sperti ini. Oh, hidupku. bisakah kau kembalikan ayahku? Kami terkadang harus mengakui bahwasannya sungguh sulit hidup tanpa laki-laki (ayah)
Wahai Ilahi Rabbi Tuhan Kami Yang Maha Kasih…
Sungguh ini penuh tanda tanya, dan hanya Kau seorang yang tahu mengapa seperti ini. Kami sedang berusaha ikhlas Ya Rabbul ‘Izzati

Yang tak mungkin kau ubah dan terpaksa mengikutinya
Sungguh memang bait ini kembali buat mata mulai berkaca. Ya Allah, ini aturanMu dan kami adalah hambaMu, kami patuh Ya Allah…
Hanya saja, memanglah ini tak mungkin aku ubah, bahkan aku tidak bisa terpaksa mengikutinya. Bahwa Allah itu MAHA CINTA

Kita berada di antara benar atau salah
Sungguh benarlah Last Child menyenandungkan bait yang satu ini. Sebagaimana dalam Alquran sebagai mukjizat dari kenabian Rasul Muhammad Saw. Bahwa Allah telah pilihkan dua jalan yang benar dan salah. Kemudian DIA serahkan pilihan itu pada diri kita masing-masing..
Oh, indahnya, temaram malam penuh air mata ini. Aku bersyukur

Yang tak mungkin dapat kau ukur dengan rasa
Benar dan salah itu tidak dapat diukur melalui rasa saja. Memanglah kita diberikan nafsu olehNya tapi kita juga diberkahi akal agar dapat menentukan pilihan tadi yang tidak hanya berasaskan pada rasa semata, tetapi juga haruslah dengan aturan yang sudah dibuat olehNya. Sungguh terlalu indah hidup yang terlampaui sementara ini. Ya Allah aku kembali teringat firmanMu yang Kau ulang hingga 32 kali dalam Surah ArRahman.
Ampunilah aku Ya Allah, nikmatMu mana lagi yang bisa aku dustakan???
Maka, di reff lagu yang menjadikan bulir-bulir gerimis hati malam ini, adalah:
Berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu

Dia ‘kan menjawabnya

Percayalah, dia kan menunjukkan kasihnya kepadamu

Melalui jalannya, percayalah
Sungguh, jalanMu itu wahai Tuhan Seluruh Alam yang buat aku terkadang menangis. Kadang tak kuat aku pikul sendiri. Sadar kembali, aku tak pernah dan tak akan sendiri jika ENGKAU selalu ada di hatiku. Dalam langkah, dan ridho mama yang selalu aku pinta Kau mudahkan setiap harinya.
Sunggu Allah, aku percaya…

Wahai kamu yang tak seperti mereka
Memanglah Allah jadikan kita semua berbeda, jika sama apalah arti hidup yang sesungguhnya. Saling melengkapi. Aku memang berbeda dengan kamu, dia ataupun mereka. Biarlah perbedaan kita jadi wadah Rahmat Allah yang semoga selalu ada dalam curahan ukhuwah kita selamanya sampai ke surga. Aamiin.

Yang terlihat cerah menjalani hidupnya
Ya begitulah hidup … hidup ya begitulah… jika tidak begitu, maka begini. Jika tidak benar, maka itu salah. Sungguh Allah serahkan pilihan itu pada kita.

Pandangan hidup yang selalu lihat ke atas saja
Terkadang memang melihat ke atas itu pernah terbersit dalam lintasan pemikiran hamba yang masih pada masa pendewasaan diri wahai Tuhanku Allah ‘Azza wa Jalla yang tak pernah melupakanku, maka akulah yang terkadang lupa kepadaMu. Maka, hanya dengan ampunaMu itulah aku beruntung..
Melihat ke atas, silau. Apalagi kalau di siang hari, ketika matahari sedang naik ke peraduannya. Sungguh silau mata ini. Begitulah, bahwa pernah aku baca buku bahwa Allah juga bisa cemburu ketika kita lebih perhatian kepada makhlukNya, padahal DIAlah Sang Kholik. Sungguh, ampunilah aku Ya Rabb…
Astaghfirullah…

Jadi pemicu keinginan yang tiada habisnya
Manusia diberi nafsu seperti binatang, tapi dia lebih tinggi derajatnya karena juga dianugerahkan akal. Sungguh manusia itu seharusnya bisa lebih tinggi derajatnya daripada malaikat sekalipun, karena kita dibeeri cobaaan melalui syahwat. Rasa itu pemicu ingin yang tiada habisnya. Wahai Allah, ampunilah kami…
Terakhir, sungguh aku hanya sedang merenung. Betapa sayangnmya Allah kepadaku, lebih dari sayang siapapun. Apapun yang digariskan itu adalah yang terbaik, dan maka dari itu aku simak kembali bait lagu ini dan lagi tetes air dari pelupuk mata jatuh entah sebagai apa:

Bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu

Dia ‘kan menguatkannya

Memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu

Melalui caranya, percayalah
Percayalah fauziah muslimah, bahwa cara Allah untuk berikan yang terbaik untukmu itu berbeda dari jalan pikiranmu yang masih dalam tahap pendewasaan itu. Sungguh Allah itu Maha Kuat, dan kamu hambaNya sujudlah, akui LEMAHnya kamu. Sekali lagi ALLAH itu MAHA KUAT, sayang…
Berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu

Dia ‘kan menjawabnya

Percayalah, dia kan menunjukkan kasihnya kepadamu

Melalui jalannya, percayalah
Biarlah Allah yang menjawab kemudian perihal hidup yang penuh tanda tanya ini. Semoga aku senantiasa disadakan ketika lupa, dibangunkan ketika tertidur, dan senantiasa diberi kemampuan dan kesempatan untuk meraih CINTA dan RIDHO orang tua tunggalku, MAMA. Semoga…
Aku percaya, Ya Allah…
Ampunilah aku…

Bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu
Dia ‘kan menguatkannya
Memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu
Melalui caranya, percayalah

Tidak ada komentar :

Posting Komentar