SIFAT WAJIB BAGI
ALLAH SWT
1. Wujud : Artinya Ada
2. Qidam : Artinya
Sedia
1. Qadim Sifati
( Tiada permulaan sifat Allah Ta’ala )
2. Qadim Zati (
Tiada permulaan zat Allah Ta’ala )
3. Qadim Idhafi
( Terdahulu sesuatu atas sesuatu seperti terdahulu bapa nisbah kepada anak )
4.
Qadim Zamani ( Lalu masa atas sesuatu
sekurang-kurangnya satu tahun )
3. Baqa’ : Artinya Kekal
1. Tiada
permulaan dan tiada kesudahan Yaitu zat dan sifat Alllah SWT.
2. Ada
permulaan tetapi tiada kesudahan Yaitu seperti Arash, Luh Mahfuz , syurga dan
lain-lain lagi.
3.
Ada permulaan dan ada kesudahan Yaitu
segala makhluk yang lain daripada perkara yang diatas tadi ( Kedua ).
4.Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith.
Artinya : Bersalahan Allah Ta’ala dengan segala yang baharu.
5. Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : Artinya : Berdiri
Allah Ta’ala dengan sendirinya .
1. Terkaya
daripada tempat berdiri dan daripada yang menjadikannya Yaitu zat Allah SWT.
2. Berkehendak
kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya Yaitu segala aradh ( segala
sifat yang baharu ).
3. Terkaya
daripada zat tempat berdiri tetapi berkehendak kepada yang menjadikannya Yaitu
segala jirim. ( Segala zat yang baharu ) .
4.
Terkaya daripada yang menjadikannya dan
berdiri ia pada zat Yaitu sifat Allah Ta’ala.
6. Wahdaniyyah. Artinya
: Esa Allah Ta’ala pada zat, pada sifat & pada perbuatan.
1. Kam
Muttasil pada zat.
2. Kam
Munfasil pada zat.
3. Kam
Muttasil pada sifat.
4. Kam
Munfasil pada sifat.
5.
Kam Munfasil pada perbuatan.
7. Al – Qudrah : Artinya : Kuasa qudrah Allah SWT.
a. Iktiqad Qadariah :
Perkataan qadariah Yaitu nisbah kepada qudrat . Maksudnya
orang yang beriktiqad akan segala perbuatan yang dilakukan manusia itu sama ada
baik atau jahat semuanya terbit atau berpunca daripada usaha dan ikhtiar
manusia itu sendiri dan sedikitpun tiada bersangkut-paut dengan kuasa Allah
SWT.
b. Iktiqad Jabariah :
Perkataan Jabariah itu nisbah kepada Jabar ( Tergagah )
dan maksudnya orang yang beriktiqad manusia dan makhluk bergantung kepada qadak
dan qadar Allah semata-mata ( tiada usaha dan ikhtiar atau boleh memilih
samasekali ).
c. Iktiqad Ahli Sunnah Wal – Jamaah :
Perkataan Ahli Sunnah Wal Jamaahialah orang yang mengikut
perjalanan Nabi dan perjalanan orang-orang Islam Yaitu beriktiqad bahwa hamba
itu tidak digagahi semata-mata dan tidak memberi bekas segala perbuatan yang
disengajanya, tetapi ada perbuatan yang di sengaja pada zahir itu yang
dikatakan usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas sebenarnya sengaja hamba
itu daripada Allah Ta;ala jua. Maka pada segala makhluk ada usaha dan ikhtiar
pada zahir dan tergagah pada batin dan ikhtiar serta usaha hamba adalah tempat
pergantungan taklif ( hukum ) ke atasnya dengan suruhan dan tegahan ( ada
pahala dan dosa ).
8. Iradah : Artinya : Menghendaki Allah Ta’ala.
9. ‘Ilmu : Artinya : Mengetahui Allah Ta’ala .
10. Hayat . Artinya : Hidup Allah Ta’ala.
11. Sama’ : Artinya : Mendengar Allah Ta’ala.
12. Bashar : Artinya : Melihat Allah Ta’ala .
13 .Kalam : Artinya : Berkata-kata Allah Ta’ala.
1. Menunjuk
kepada ‘amar ( perintah ) seperti tuntutan mendirikan solat dan lain-lain
kefardhuan.
2. Menunjuk
kepada nahyu ( tegahan ) seperti tegahan mencuri dan lain-lain larangan.
3. Menunjuk
kepada khabar ( berita ) seperti kisah-kisah Firaundan lain-lain.
4. Menunjuk
kepada wa’ad ( janji baik ) seperti orang yang taat dan beramal soleh akan
dapat balasan syurga dan lain-lain.
5.
Menunjuk kepada wa’ud ( janji balasan
siksa ) seperti orang yang mendurhaka kepada ibu & bapak akan dibalas
dengan azab siksa yang amat berat.
14. Kaunuhu Qadiran :
Artinya
: Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
15.Kaunuhu Muridan :
Artinya
: Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu.
16.Kaunuhu ‘Aliman : Artinya :
Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu.
17.Kaunuhu Hayyun :
Artinya
: Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup.
18.Kaunuhu Sami’an :
Artinya
: Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud.
19.Kaunuhu Bashiran :
Artinya
: Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang
ada ).
20.Kaunuhu Mutakalliman :
Artinya
: Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata.